Ads 468x60px


Selamat Datang di Blog rezarenaldi09.blogspot.com, Semoga Bermanfaat, Terima Kasih Atas Kunjungannya!

Labels

Thursday, 14 March 2013

Penyandang Cacat Tubuh dan Permasalahannya

A.    Definisi Kecacatan
1.      Pengertian Cacat Tubuh
Penyandang cacat tubuh adalah seseorang yang mempunyai kelainan tubuh pada alat gerak yang meliputi tulang, otot dan persendian baik dalam struktur atau fungsinya yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakuan kegiatan secara selayaknya.
Cacat tubuh juga disebut cacat orthopedic dan cacat muskuloskeletal yang berarti cacat yang ada hubungannyan dengan tulang, sendi dan otot. Cacat ortopedi adalah sakit jenis cacat, dimana salah satu atau lebih anggota tubuh bagian tulang, persendian mengalami kelainan (abnormal) sehingga timbul rintangan dalam melakukan funsi gerak (motorik)
2.      Jenis Kecacatan
a)      Putus (amputasi) pada kaki dan atau tangan
b)      Cacat tulang persendian, tungkai, tangan dan sebagainya
c)      Cacat tulang punggung
d)     Paraplegia
e)      Cacat akibat sakit folio
f)       TBC tulang dan sendi
g)      Cerebral palcy (cact koordinasi dari gerak anggota badan yang terganngu)
3.      Derajat Kecacatan
a)      Cacat Tubuh Ringan
Yaitu mereka yang menderita cacat tubuh dimana kebutuhan aktifitas hidup sehari-hari (ADL) nya tidak memerlukan pertolongan orang lain. Termasuk dalam glongan cacat ini adalah amputasi tangan atau kaki ringan salah satu, cerebral palcy ringan, layuh salah satu kakai, tangan/ kaki bengkok dan sebagainya.
b)      Cacat Tubuh Sedang
Yaitu mereka yang menderita cacat tubuh, dimana kebutuhan aktifitas hidup sehari-hari (ADL) nya harus dilatih terlebih dahulu, sehingga untuk seterusnya dapat dilakukan tanpa pertolongan. Termasuk golongan ini adalah Cerebral palcy sedang, amputasi dua tangan atas siku, muscle destrophy sedang, scoliosis dan sebagainya.
c)      Cacat Tubuh Berat
Yaitu mereka yang menderita cacat tubuh dimana kebutuhan aktifitas hidup sehari-hari (ADL) nya selalu memerlukan pertolongan orang lain, antara lain : amputasi dua kaki atas lutut dan dua tangan atas siku, cebral palcy berat, layuh dua kaki dan dua tangan, paraplegia berat dan sebagainya.
B.     Karakteristik Penyandang Cacat Tubuh
Karakteristik penyandang cacat tubuh meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.      Rasa ingin disayang yang berlebihan dan mengarah over protection
2.      Rasa rendah diri
3.      Kurang percaya diri
4.      Mengisolir diri
5.      Kehidupan emosional yang labil
6.      Dorongan biologis yang cenderung menguat
7.      Kecenderungan hidup senasib
8.      Berperilaku agresif
9.      Ada perasaan tidak aman
10.  Cepat menyerah, apatis
11.  Kekanak-kanakan
12.  Melakukan mekanisme pertahanan diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik penyandang cacat tubuh, meliputi:
1.      Faktor bawaan
2.      Penyakit
3.      Waktu terjadinya kecacatan
4.      Perlakuan lingkungan/masyarakat setempat
5.      Perlakuan anggota keluarga
6.      Iklim dan keadaan alam atau lingkungan alam
7.      Ekologi dan tradisi setempat
8.      Pandangan hidup
C.     Faktor penyebab kecacatan
Keacacatan dapat disebabkan oleh hal, seperti :
1.      Kecelakaan yang terjadi
2.      Faktor genetik
D.    Permasalahan Kecacatan Bagi Penyandang Cacat Tubuh
1.      Masalah Internal
a)      Menyangkut keadaan jasmani
Kecacatan yang diderita seseorang dapat mengakibatkan gangguan kemampuan fisik untuk melakukan sesuatu perbuatan atau gerakan yang berhubungan dengan kegiatan hidup sehari-hari ( activity daily living )
b)      Menyangkut Kejiwaan
Akibat kecacatan dapat menganggu kejiwaan/mental seseorang, sehingga seseorang menjadi rendah diri atau sebaliknya, menghargai dirinya terlalu berlebihan, mudah tersinggung, kadang-kadang agresif, pesimistis, labil, sulit untuk mengambil keputusan dan sebagainya. Keadaan seperti ini sangat merugikan, khususnya yang berkenaan dengan hubungan antara manusia.
c)      Masalah Pendidikan
Karena kecacatn fisiknya hal ini sering menimbulkan kesulitan khususnya pada anak umur sekolah. Mereka memerlukan perhatian khusus baik dari orang tua maupun guru di sekolah. Sebagian besar kesulian ini juga menyangkut transportasi antara rumah kediaman ke sekolah, kesulitan mempergunakan alat-alat sekolah, maupun fasilitas umum lainnya.
d)     Masalah Ekonomi
Maslah ekonomi sosial tergambar dengan adanya kehidupan penyandnag cacat tubuh yang pada umumnya berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya pendapatan.
Tingkat produktifitas yang rendah karena kelemahan jasmaniah maupun rohaniah hingga tidak memiliki keterampilan kerja (produksi) serta adanya hambatan di dalam struktur kejiwaan, sehingga melaksanakan fungsi sosialnya.
e)      Masalah Penampilan Peranan Sosial
1)        Ketidakmampuan hubungan antar perorangan (interpersonal relationship)
2)        Ketidakmapuan di dalam mengambil peranan di dalam kegiatan sosial/kelompok(parrtisipasi sosial)
3)        Kecanggungan hubungan antar manusia di masyarakat (human relation)
4)        Ketidakmampuan di dalam mengambil peranan/di dalam kegiatan sosial/kelompok
5)        Ketidakmampuan di dalam saling pengaruh mempengaruhi dalam suatu kelompok sosial (interkasi sosial)
2.      Masalah Eksternal
a)      Masalah Keluarga
Keluarga yang mempunyai anak penyandang cacat tubuh, ayah dan ibunya ada yang merasa malu. Akibatnya penyandang cacat tidak dimasukkan sekolah, tidak boleh bergaul dan bermain dengan teman sebaya, kurang mendapatkan kasih sayang seperti yang diharapkan oleh anak-anak pada umumnya, sehingga anak tersebut tidak dapat berkembang kemampuan dan kepribadiannya. Selanjutnya penyandang cacat tubuh menjadi beben keluarganya.
b)      Masalah Masyarakat
Masyarakat yang memeiliki warga penyandang cacat tubuh akan turut terganggu kehidupannya, selama penyandang cacat tersebut belum dapat berdiri sendiri dan selalu mengantungkan  dirinya pada orang lain.
Apabila dipandang dari segi ekonomi, sejak seseorang terutama yang telah dewasa menjadi cacat tubuh, masyarakat mengalami kerugian ganda, yaitu kehilangan anggota yang produktif dan bertambah anggota yang konsumtif, yaang berarti menambah beban berat bagi masyarakat. Oleh karena itu perlu usaha-usaha rehabilitasi yang dapat merubah penyandang cacat tubuh dari kondisi konsumtif menjadi produktif. Disamping itu masih ada sikap dan anggapan sebagian anggota masyarakat yang kurang begitu menguntungkan bagi penyandang cacat tubuh, yang antara lain dapat digambarkan sebagai berikut :
1)        Masih adanya sikap yang ragu-ragu terhadap kemampuan (potensi) penyandang cacat tubuh.
2)        Masih adanya sikap masa bodoh di sementara lapisan masyarakat terhadap permasalahan penyandang cacat tubuh.
3)        Belum meluasnya partisipasi masyarakat di dalam menangani permaslahan penyandang cacat tubuh.
4)        Masih lemahnya sementara organisasi sosial yang bergeraka di bidang kecacatan di dalam melaksanakan operasinya.
5)        Masih ada anggapan masyarakat bahwa tenaga kerja penyandang cacat tubuh kurang potensial dibanding tenaga kerja tidak cacat.
6)        Pengguna jasa tenaga kerja penyandang cacat tubuh umumnya belum menyediakan kemudahan/sarana bantu yang diperlukan bagi tenaga kerja penyandang cacat tubuh.
7)        Program pelayanan rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan rehabilitasi vokasional yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat belum menjangkau seluruh populasi penyandang cacat tubuh.
8)        Masih sangat terbatasnya aksesibilitas bagi kemandirian dalam bekerja, seperti penyediaan perumahan, transportasi dan jenis pekerjaan tertentu yang sesuai dengan jenis kecacatan serta fasilitas umumnya.
c)      Kelompok Bermain
a)      Sulit menemukan kelompok bermain
b)      Membentuk kelompok khusus yang cenderung menutup diri
c)      Antar kelompok berkompetisi secara negatif
d)     Pelayanan Umum
Sarana umum, seperti : sekolah, rumah sakit, perkantoran, tempat rekreasi, perhotelan, kantor pos, terminal, telepon umum, bank dan tempat lain belum memiliki aksesibilitas bagi penyandang cacat tubuh.
E.     Kebutuhan Penyandang Cacat Tubuh
Dengan adanya permaslahan tersebut diatas perlu diberikan perhatian khusus kepada penyandang cacat tubuh yang sedang berkembang dengan memenuhi kebutuhan penyandang cacat tubuh dari segi :
1)      Perkembangan penyandang cacat tubuh sebagai individu
Sebagai penyandang cacat tubuh yang hidup dalam masyarakat yang komplek, ia memerlukan suatu lingkungan aman dan memberikan kasih sayang, pengakuan dan penerimaan. Ia sebagai individu mengalami hambatan namun masih mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan, terutama di dalam perkembangan emosionalnya dimana emosi merupakan kebutuhan yang sama dengan anak-anak yang tidak cacat.
2)      Perkembangan penyandang cacat tubuh sebagai makhlik sosial
Sejak penyandang cacat dilahirkan telah disadarkan bahwa ia adalah makhluk sosial, kelangsungan hidupnya tergantung pada orang di sekelilingnya, kebutuhan rasa aman dan kasih sayang merupaka hal utama, hal ini dialami oleh penyandang cacat tubuh dan kebutuhan ini makin lama makin bertambah seiring dengan perkembangan usia anak-anak. Jika kebutuhan tersebut mula-mula hanya ditujukan kepada orang tuanya, lama kelamaan ia membutuhkan teman bermain. Ia membutuhkan pengakuan, dihargai dan diterima oleh teman-temannya dan akhirnya timbul keinginan akan status sosial yang layak di dalam kelompok/masyarakat. Apabila perkembangan ini mengalami hambatan sebagai akibat dari kecacatan, maka hal ini akan berpengaruh kepada perkembangan kejiwaan anak.
3)      Perkembangan cacat tubuh dalam keluarga
Karena ketidaktahuan keluarga dalam penanganan penyandang cacat maka dibutuhkan suatu organisasi persatuan orang tua dan keluarga penyandang cacat.
4)      Perkembangan cacat tubuh dalam masyarakat
Perlu dijelaskan kepada masyarakat bahwa penyandang cacat tubuh mempunyai kesamaan kesempatan dengan melibatkan penyandang cacat tubuh dalam organisasi kemasyarakatan.
Disamping itu masyarakat juga perlu diberikan bimbingan agar muncul kepedulian, partisipasi dan tanggung jawab dalam penanganan penyandang cacat.
5)      Pelayanan umum
Fasilitas untuk penyandang cacat di tempat umum hampir tidak ada. Contohnya : Jalur khusus bagi pengguna kursi roda, toilet bagi pengguna kursi roda, tempat wudhu bagi pengguna kruck, boks telepon khusus bagi pengguna kursi roda.

Sumber : Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.2008.Panduan Khusus Pelaksanaan Bimbingan Sosial Penyandang Cacat Tubuh dalam Panti. Jakarta: Departemen Sosial RI.

0 comments:

Post a Comment

Reza Renaldi

Petaling Banjar, 9 Jumadil Akhir 1412
Waktu Adalah Umurmu, Maka Bijaksanalah Memanfaatkan Sebaik-baiknya Untuk Beribadah Kepada Allah SWT!